Jumat, 20 Desember 2013

HIDUP TERAGIS, MATI UNTUK BERJUANG

Moral.. Emosi..
Di atas aspal panas
Teriakan kejujuran di bawah terik surya
Tidak lebih panas dari kemarahan
yang menghanguskan tubuh
karena Hukum Mati, HAM dimonopoli

Lihatlah.. Seorang ibu di depan Istana megah itu
Dengan para tjakrabirawa mengantisipasinya
Hai kau, manusia-binatang di dalam!!!
Apakah kalian sadar, rambut ibu tadi sudah berubah putih lambang kepolosan dan kejujuran..

Semangat kita yang ia butuhkan
Intelektual kita harus diarahkan
Melawan hewan pol-tikus, para kapitalis
Tidak perhatikan bahwa para buruh telah memenuhi kantongnya dengan UANG!!!
. . . . . . . . . . . .
Sayang, gadis manis tercinta
tidak dalam kehidupan keras dan kejam
Kita, Mudah dan Idealis
Satu tujuan agar dinamis
terus berkorban
dengan tangan kiri
menjulang kearah langit
Beriring, menembus kebusukan hukum
mungkin dengan palu dan arit!

(16-8-2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar