Jumat, 20 Desember 2013

ASAP BERFIKIR



(SS-2432013)
Terbakar tanpa perlawanan, oleh api dengan pasrah, menimbulkan asap yang dapat dinikmati dalam gelapnya malam. Mulut termanjakan, bersama cairan kafein yang nyaman melewati cerobong tenggorokan. Menjadikan jantung seolah bass-drum dengan temponya yang cepat. Pergejolakan pikiran dapat menjadi lebih kompleks dan ketenangan bisa memilah, introspeksi dan meraih apa yang diinginkan.

Terbungkus rapih, di dalamnya campuran tembakau berbaris dengan elegan, dengan ditemani oleh cengkeh yang membuat aroma menjadi lebih indah. 1,8MG nikotin menjadi sahabat sejati dengan 32MG tar di dalam dirinya. Lahir dan tumbuh di daerah pegunungan udara yang bersih dan segar.

Berfikir bebas dan segar pula bersama mereka, tentang hari ini, kemarin dan esok. Sendiri dan mengurung diri di ruangan penuh dengan kebulan asap mereka yang terbang melayang-layang lambat, dan keluar melalui jendela untuk hilang diterpa angin.

Kebingungan janganlah menjadi buntu di tengah jalan panjang pikiran, waktu akan mengempit jika kita tersesat, bebaskanlah suara hati yang akan mati dikebiri. Cari lah jalan lain menuju ke sana, tidak ada jalan yang salah, karena hidup ini adalah pembelajaran.

“Asap Berfikir” teman ini ku namai, lebih dikenal oleh orang banyak dengan sebutan polusi udara. Baik untuk ku’ dan sangat menggangu untuk mereka.

Ku’ gendong satu lagi dari bungkus mereka ke jemari, di antara telunjuk dan jari tengah untuk ku’ bakar kembali, aku butuh asap berfikir ini agar mendapatkan jalan keluar yang baik untuk ku’ dan tidak merugikan orang lain, semoga pergejolakan berfikir ini dibantu oleh kerendahan hati bukan kesombongan diri yang akan merusak rencana kompleks tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar