Hulu
sungai mengalir jujur dari atas leher kabupaten Cianjur
Tumpahkan
cairan jernih ke Batavia laksana Ratu dari timur
Terus
berlari saling mengejar hingga muka asli Jakarta muncul
Manusia manusia
maju, kongsi dan pembangunan ‘tak jemu jemu
Manusia
manusia picik tidak sadari, hukum alam bersedih hati
Hilang ditelan
bumi, rumah ikan-ikan berganti hitam dan polusi
Batavia dan
Jakarta, bagai bulan malam, dan matahari pagi
Sang
Ratu bersaksi akan sejuta kisah dalam satu mimpi
Sang
Ratu dihina, diludahi, ditinjai
Jakarta
kelam berdarah
Di bibir
Ratu
Bertumpuk
sampah dan bau
Sang
Ratu dinodai, diperkosa, tetap didiami
Bisu
tersekap, tersisah Batavia dalam siluet dengan cerita cakap
Gugusan orang
tua tercebur dalam banjir kebingungan
Bertanya
ling lung “di mana sumber air bersih untuk mandi dan cuci?!”
Bersama
sang Ratu, ia pun terdiam di bantaran Ci Liwung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar