Aku
adalah pemimpi
Aku
adalah hayalan
Aku
adalah bukan pemimpin
Aku adalah
pelayan
Aku adalah
pemuja
Aku
adalah bukan penguasa
Aku
untukku adalah penghalang
Aku
adalah pencinta
Aku
adalah bukan pemanis
Aku
adalah anak
Aku adalah
perasa
Aku
adalah menulis
Tentang
wanita
Tentang
rasa mengenai dia
Yang
diisi oleh kejujuran
Yang
dirawat oleh kebenaran
Dia
sering mendebar hatiku
Pada
saat tersenyum, saat bercerita
Dan pada
saat melihat perjuangnnya
Sungguh
mempesona
Wanita
di tengah-tengah itu
Ya, wanita
berbadan kecil itu
Wanita
yang sudah lama menjadi sosok seorang Ibu
Adalah
sungai yang jernih
Dia baik
dalam berlaku
Suaranya
sungguh deras mengalir
Ke dalam
telinga dan hatiku
Dan ku
harap semua orang
Tak
perlu perisai di depan senjata yang telah dikokang
Dia amat
berani saat berbicara
Berbicara
tentang keadilan untuk masa depan
Walau
dengan bunyi yang rendah
Dia
sungguh mempesona
Wanita
yang berpakaian hitam itu
Di atasnya
selalu ada payung hitam terbuka lebar
Lambang
keteguhan
Wanita
yang beraksi diam
Berdiri
di sebrang rumah maha besar
Adalah
sumber mata air
Dia ada
di barisan depan
Pada
kamis yang gersang
Anaknya
adalah pejuang sembilanbelas sembilan delapan
Wanita
yang ku hormati
Sungguh
ramah
Sungguh
mempesona
Wanita
yang berambut putih itu
Dia
semangatku, dia inspirasiku
Dia
melukiskan semangat kemanusiaan
Dia
mengenaliku dunia
Dimana
yang baik berloreng
Disitu
yang jahat bersembunyi
Penuh
bengkak, pilur dan koreng
Tidak
dibalut, ‘tak pernah diminyaki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar