Senin, 06 Januari 2014

Mempesona Berhiaskan Payung



Aku adalah pemimpi
Aku adalah hayalan
Aku adalah bukan pemimpin
Aku adalah pelayan
Aku adalah pemuja
Aku adalah bukan penguasa
Aku untukku adalah penghalang
Aku adalah pencinta
Aku adalah bukan pemanis
Aku adalah anak
Aku adalah perasa
Aku adalah menulis

Tentang wanita
Tentang rasa mengenai dia
Yang diisi oleh kejujuran
Yang dirawat oleh kebenaran
Dia sering mendebar hatiku
Pada saat tersenyum, saat bercerita
Dan pada saat melihat perjuangnnya
Sungguh mempesona

Wanita di tengah-tengah itu
Ya, wanita berbadan kecil itu
Wanita yang sudah lama menjadi sosok seorang Ibu
Adalah sungai yang jernih
Dia baik dalam berlaku
Suaranya sungguh deras mengalir
Ke dalam telinga dan hatiku
Dan ku harap semua orang
Tak perlu perisai di depan senjata yang telah dikokang
Dia amat berani saat berbicara
Berbicara tentang keadilan untuk masa depan
Walau dengan bunyi yang rendah
Dia sungguh mempesona

Wanita yang berpakaian hitam itu
Di atasnya selalu ada payung hitam terbuka lebar
Lambang keteguhan
Wanita yang beraksi diam
Berdiri di sebrang rumah maha besar
Adalah sumber mata air
Dia ada di barisan depan
Pada kamis yang gersang
Anaknya adalah pejuang sembilanbelas sembilan delapan
Wanita yang ku hormati
Sungguh ramah
Sungguh mempesona

Wanita yang berambut putih itu
Dia semangatku, dia inspirasiku
Dia melukiskan semangat kemanusiaan
Dia mengenaliku dunia
Dimana yang baik berloreng
Disitu yang jahat bersembunyi
Penuh bengkak, pilur dan koreng
Tidak dibalut, ‘tak pernah diminyaki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar