Senin, 06 Januari 2014

Meja Yang 'Tak Hijau



Tersebar luas frasa berwujud kalimat
Bersetubuh diksi nan bermutu tinggi
Dengan liur, sisi gulita menyelinap
Menyulap hakiki menjadi fiksi
                          Memperkosa terang dengan hebat
                          Bercampur dalam argumentasi
                          Segala cingcong dari kerongkongan
                          Segala bergumul dalam satu ruangan
Dalam ruangan satu asa digantungi
Seperangkat timbangan diejek, dinistai
Tiap masa depan ‘kan dapat tersembelih       
Satu sisi mungkin saja jadi erangan mati
                          Lembutnya bahasa dalil sulit dipahami
                         Kupasan ahli amat jemu, sungguh palsu
                         Mahalnya harga ‘tuk mengerti
                         Kenapa takdir diserahkan ketukkan palu?
Palu yang menyerupai kilat petir
Mengejuti angkasa suasana hati
Paku terkutuk menusuk dengan mahir
Meludah, menghina dan mentertawai
                          Tuntutan hak dan rasa, sengaja dituli’kan
                        Suara hati dengan sendiri terkandangi
                        Kebuasan melarikan diri dari kuburan
                        Setan-setan hukum menggentayangi
Warna hitam gelap menghiasi
Segala isi meja hijau yang maha suci
Hanya sebelah mata yang ditutupi
Dewi Themis pun dikangkangi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar