Minggu, 10 Agustus 2014

Fakir Kaya

Fakir Kaya

Bergelombang tanpa putus, semua lobang hitam masyarakat
Fanatik akan hal-hal mulus, tetap terlentang pucat layaknya mayat
Babilonia
Hingga nebula, mewah sudah didapat

Berjuta-juta kertas, bertumpuk, terlipat dan kusut
Biru, hijau, merah
Lagi dan lagi dan lagi dan lagi…..
Bernafas, ingin tanpa henti dalam kenikmatan nyata mimpi

Memperkosa kebutuhan lain, mencabuli bisikan angin
Miliaran sinar menerangi, meludahi kepolosan sebatang lilin
Lumpuhkan naluri
Pembunuh suara hati, berlidah duri, berambut ular, bergigi emas

Menderita sendiri, dipelukan uang yang sudah siap mengangkang
Di antara kangkangan, adalah racun untuk para dewa sepertinya
Mengemis Valkuntha
Memohon Gan Eden 
Atau Surga, mereka menyebutnya, tetap tamak ingin ke sana


KAYU AGUNG, PALEMBANG. 17 JUNI 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar